anggaran Dana Desa melalui musrembang Desa

Masyarakat Desa Gurubenua Pertanyakan Program Ternak Babi Bergulir dari Dana Desa TA 2017 

Di Baca : 548 Kali
Ketua BPD Kincar Sinuraya berharap ada kejelasan dari pihak Kepala Desa Gurubenua tentang ternak Babi tersebut Sabtu (12/2/2022). (Saritua Manalu/Detak Indonesia.co.id)

Tanah Karo, Detak Indonesia--Masyarakat Desa Gurubenua Kecamatan Munte Kabupaten Karo, Sumatera Utara mempertanyakan program desa tentang ternak babi bergulir, yang bertujuan demi menunjang kesejahteraan masyarakat. Dana tersebut menggunakan anggaran Dana Desa Gurubenua TA 2017 dengan jumlah Pagu Rp71.400.000 (Tujuh puluh satu juta empat ratus ribu rupiah) membelanjakan babi sebanyak 20 ekor. 

Namun yang menjadi pertanyaan warga hewan Babi tersebut tidak diketahui kejelasannya, padahal dana yang digunakan untuk membeli ternak tersebut adalah anggaran Dana Desa melalui musrembang Desa. 

Ketua BPD Kincar Sinuraya mengharapkan ada kejelasan ternak babi tersebut sudah sampai dimana?

"Saya didesak warga lain untuk mempertanyakan hal tersebut. Sesuai program ternak bergulir, harusnya babi tersebut digulirkan kepada masyarakat secara bergilir," katanya Sabtu, (12/02/2022) sekira pukul 13.00 WIB. 

Kincar memperlihatkan buku penjabaran anggaran pendapatan dan belanja Desa TA 2017 di item Pemeliharaan Induk Babi. 

Kincar menjelaskan isi buku tersebut di satu item terkait ternak Babi tersebut. Pelatihan Pemeliharaan Induk Babi sebesar Rp71.400.000 dengan rincian Belanja Barang dan jasa Rp700.000, Konsumsi  25 Orang Rp200.000, biaya Nara Sumber 1 orang Rp500.000,  Belanja Modal dengan rincian Induk Babi 20 ekor senilai Rp3.465.000/ekor dengan total biaya Rp69.300.000, Honor TPK 1 Keg, Rp700.000, Operasional TPK Rp700.000, dengan jumlah Total Rp71.400.000 kata Kincar di dampingi masyarakat lainnya. 

"Saya berharap pihak Inspektorat agar mengaudit kembali penggunaan Dana Desa kami karena selain ternak ini masih banyak lagi kerancuan dalam dugaan penyalahgunaan anggaran DD dari tahun ke tahun, baik dalam hal pembangunan Fisik/ infrastruktur desa," ucapnya kepada wartawan dan diamini masyarakat yang hadir di kantor BPD. 

Pada saat Tim media mendatangi kantor Kepala Desa untuk konfirmasi terlihat Kantor Kepala Desa tutup dan Kepala Desa saat dihubungi tidak aktif, juga tidak menjawab ponsel wartawan pada Sabtu, (12/02/2022) sekira pukul 14.00 WIB sampai berita ini di terbitkan.(Stm)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar